empty
 
 
08.10.2020 07:54 AM
Harga minyak naik dari dasar

This image is no longer relevant

Badai Delta yang mengamuk di dekat pantai Amerika Serikat dan mendorong dukungan bagi perekonomian AS sebesar $2,2 triliun menyebabkan kenaikan harga minyak.

Pekan lalu, harga minyak jatuh ke level terendah dalam tiga bulan, namun tidak bertahan lama di sana.

Pada hari Selasa, negosiasi atas "paket" ekonomi baru antara Demokrat dan Departemen Keuangan AS kembali diadakan. Ini termasuk tunjangan pengangguran bulanan sebesar $600, pembayaran satu kali langsung sebesar $1.200 kepada pembayar pajak, pembebasan pajak untuk perusahaan, dan subsidi untuk pemilik rumah agar penyewa mereka tidak dibuang ke jalan.

Demokrat awalnya menawarkan stimulus sebesar $3,4 triliun. Tidak jelas apakah dukungan finansial ini akan terwujud. Namun, janji ini mendukung harga minyak.

Sementara itu, angin topan kembali mengamuk di Teluk Meksiko, yang memasok hampir seperlima produksi minyak Amerika. Karena bahaya tersebut, perusahaan penghasil minyak terbesar menghentikan pekerjaan mereka dan mengevakuasi pekerjanya, karena badai Delta semakin meningkat.

Kekuatannya mengerikan, angin mencapai kecepatan 215 km/jam. Menurut prakiraan Pusat Pengawasan Badai Nasional AS, mendekati hari Jumat, Delta akan mencapai pantai dan menghantam daerah di mana hampir 50% penyulingan minyak Amerika terpusat.

Selain itu, pasokan minyak di Norwegia akan terputus dengan total kapasitas sebanyak 330.000 barel per hari akibat pemogokan pegawai. Secara umum produksi minyak di dalam negeri turun sebanyak 8%.

Namun, pada hari Rabu, harga minyak berjangka naik.

Minyak mentah Brent naik 1,74%, diperdagangkan di level $41,91 per barel. Minyak mentah WTI naik sebanyak 2,11%, menjadi $39,81 per barel.

Indeks Dolar AS, yang mengukur dolar AS terhadap enam mata uang utama, naik 0,20% serta mencapai $93,930.

Kate Smirnova,
Analytical expert of InstaTrade
© 2007-2025

Recommended Stories

Tidak bisa bicara sekarang?
Tanyakan pertanyaan anda lewat chat.